Latest Post

PLN Lakukan Pemadaman Di Sebagian Daerah Kuansing

Written By SEDI SUGANDA on Minggu, 23 Juni 2013 | 09.48.00

 
TALUK KUANTAN - Akibat terjadinya gangguan jaringan listrik sistem Sumatera membuat listrik di Kuansing harus dilakukan pemadaman bergilir. Pemadaman bergilir akan dimulai pukul 18.00 WIB setiap hari selama dua jam.

Pemadaman yang sudah mulai sejak empat hari lalu akan berlangsung sampai 30 Juni mendatang.

‘’Kami  mohon maaf atas ketidaknyamanan pelanggan, karena listrik ada gangguan sistem Sumatera maka dilakukan pemadaman secara bergilir di tiap kecamatan,’’ kata Kepala Rayon PLN Teluk Kuantan, Darwin kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Pemadaman secara bergilir ini, katanya, terpaksa dilakukan  untuk menghemat listrik, sebab jika dipaksakan hidup seluruhnya tidak akan mampu dilayani tenaga pembangkit listrik untuk seluruh wilayah di Kuansing, karena adanya gangguan sistem Sumatera. Maka dilakukan pemadaman giliran sekitar 4 MW setiap hari.

Mulai dari pukul 18:00 WIB selama dua jam berlanjut sampai pekerjaan selesai yang diperkirakan 30 Juni nanti. ‘’Lewat 30 Juni aliran listrik PLN baru mulai normal dan tidak ada lagi pemadaman secara bergilir,’’ katanya.

Dijelaskannya, listrik PLN ini akan mati secara bergantian, di mana ada lima travo jaringan yang akan dimatikan selama dua jam. Di antaranya travo fidel 1 (F1) untuk sekitaran Kota Teluk Kuantan atau di sejumlah desa lainnya.

Kemudian fidel 2 (F2) meliputi sejumlah desa di Kuantan Tengah, Sentajo Raya, Benai, Pangean, LTD, daerah tranmigrasi, Baserah, Kuantan Hilir Seberang, Cerenti.

Selanjutnya, fidel 3 (F3) sejumlah desa di Kuantan Tengah, Singingi, Singingi Hilir, dan Sarosah Hulu Kuantan. Fidel 4 (F4) meliputi sejumlah desa di Kuantan Tengah, Benai, Pangean, Baserah, dan Cerenti. Selanjutnya, fidel 5 (F5) meliputi daerah Kari, Gunung Toar, dan Lubuk Jambi.

‘’Setiap jaringan fidel ini akan dilakukan pemadaman secara bergilir selama dua jam. Jadi kalau jaringan fidel 1 dimatikan, maka sekitar Kota Teluk Kuantan lampu akan mati, begitu juga seterusnya. Dan ini dilakukan secara bergiliran yang setiap hari waktu matinya dilakukan selama dua jam,’’ 

Dua Penimbun BBM Ditangkap


TALUK KUANTAN - Polres Kuansing menangkap dua pedagang yang disinyalir melakukan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) terutama untuk mengais keuntungan menjelang pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.

‘’Sudah ada dua orang pembeli BBM yang kami tangkap, hendaknya ini menjadi pelajaran bagi mereka, jika tidak berhenti maka Polisi bakal bertindak tegas tanpa pandang bulu,’’ kata Kapolres Kuansing, AKBP Wendry Purbyantoro SH kepada wartawan Rabu (19/6).

Kedua pedagang dibekuk usai membeli BBM di SPBU Kebun Nenas Desa Jake. Yang bersangkutan sempat menyembunyikannya di dalam semak-semak disekitar SPBU, namun diketahui oleh Polisi.

‘’Barang bukti berupa jerigen berisi BBM dan tersangka sudah diamankan di Polres,’’ ujarnya.

Terkait upaya Polres dalam memantau penyaluran BBM, katanya, saat ini Polri sedang menggelar operasi Dian.

Karena itu petugas Polisi ditugasi memantau penyaluran BBM di SPBU baik secara terbuka maupun secara tertutup. ‘’Kalau ada yang melanggar langsung kita tindak,’’ ujarnya.

Sementara menyangkut pedagang eceran, lanjut Kapolres, merupakan wewenang dari Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Kopindag) Kuansing. Bahkan dirinya sudah meminta Kadis Kopindag untuk bertemu dengan berbagai pihak mengantisipasi permasalahan pedagang eceran tersebut.

‘’Contohnya pemilik kartu kendali ditata ulang soal jadwal pembelian BBM di SPBU yang selama ini bisa setiap hari untuk mencegah penimbunan menjadi sekali dalam 2 atau 3 hari,’’ ujarnya.

Sebenarnya, kata Kapolres, secara nasional, pedagang eceran tidak dibenarkan, namun Pemkab Kuansing melihat geografis wilayah yang luas sementara jumlah SPBU sedikit memberikan rekomendasi kepada pedagang untuk membeli BBM untuk warga yang jauh dari SPBU.

‘’Dalam mencegah penimbunan BBM saat ini, perlu dinas terkait berembuk ulang menata penyaluran, di SPBU tersedia di daerah yang jauh dari SPBU juga tersedia. Tapi kita ingatkan setiap pelanggaran oleh pedagang dan petugas SPBU dalam penyaluran akan ditindak tegas,’’ jelas Wendry.

Walau pemerintah belum mengumumkan secara resmi kenaikan harga BBM, baik premium dan solar, namun ironisnya di lapangan sudah ada pedagang eceran yang menjual bensin dari Rp7 ribu sampai dengan Rp10 ribu per liter. Tidak hanya harga bensin yang melambung, stok di pedagang eceran juga menghilang.

Pasalnya, banyak pedagang eceran yang biasanya menjual bensin sekarang memilih menutup usaha mereka. Mereka tampaknya sengaja menimbun BBM jelang pengumuman sehingga dapat menikmati keuntungan berlipat ganda.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Kopindag) Kuansing H Tarmis yang ditanya soal ini, Rabu siang mengakui, bahwa saat ini SPBU dilarang menjual BBM kepada pedagang eceran untuk mencegah terjadinya aksi penimbunan.

‘’Memang ada imbauan Polres ke SPBU agar BBM tak dijual ke pedagang eceran terlebih dahulu,’’

Bupati Layur Jalur Desa Pembatang


 
TALUK KUANTAN(21/6/2013)-Bupati Kuantan Singingi H.Sukarmis melayur jalur Desa Pembatang Kecamatan Pangean, Rabu malam (19/6). Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Kuantan Singingi ini didaulat untuk memberikan nama kepada jalur Pembatang tersebut dengan nama Putri Ringgo Biso Pulau Sati.

Sebelumnya, Desa Pembatang ini memiliki jalur dengan nama Ular Kumbang Danau Robo. Jalur ini cukup dikenal dan menorehkan sejumlah prestasi di setiap iven pacu jalur sekitar tahun 2006 dan 2007.

Dengan adanya jalur baru ini, Bupati H Sukarmis berharap agar masyarakat selalu kompak dan bersatu, sehingga prestasi bisa diraih. Makanya, Jalur Putri Ringgo Biso Pulai Sati ini harus didukung oleh masyarakatnya untuk bisa meraih juara di setiap iven pacu jalur.

‘’Dengan dilayurnya jalur ini, mari kita bermohon supaya jalur ini laju dan menang serta mendapat juara di setiap iven pacu jalur di Kuansing, dan masyarakatnya kita harapkan selalu kompak dan bersatu,’’ ujar Bupati Sukarmis sebelum menyulutkan api pada pelayuran jalur tersebut.

Di tengah cuaca yang cerah dan begitu bersahabat, ribuan masyarakat memadati lapangan sepakbola Desa Pembatang untuk menyaksikan acara pelayuran jalur baru Desa Pembatang. Selain dihadiri bupati, hadir para asisten, kadis, kaban, kakan, kabag di lingkungan Pemkab Kuansing. Disamping itu, Camat Pangean Novrion SSos beserta Upika juga turut hadir dan disertai pula seluruh kepala desa dan kepala sekolah se-Kecamatan Pangean. Dalam kesempatan itu, hadir pula Tokoh Pemuda Kuansing Adam Sukarmis dan Indra Putra ST.

Acara pelayuran jalur semakin semarak dan meriah. Pasalnya, tanpa diduga bupati, panitia menyuguhkan perayaan kecil untuk memeriahkan hari ulang tahun ke-57 H Sukarmis. Diwarnai suara kembang api dan petasan, Bupati H Sukarmis didaulat untuk memotong kue ulang tahunnya di hadapan ribuan masyarakat yang menghadiri acara tersebut.

Sebelumnya, Bupati H Sukarmis melakukan penggalangan dana untuk pembuatan jalur baru Pembatang. Terkumpul dana sebanyak Rp70 juta, masing-masing sumbangan dari Pemkab Kuansing sebesar Rp30 juta, pejabat yang berasal dari Pangean sebesar Rp10 juta, para pejabat Kuansing sebesar Rp11,5 juta.

Seterusnya, sumbangan dari H Sukarmis sebesar Rp5 juta dan sumbangan dari Ketua DPD Golkar Kuansing sebesar Rp5 juta. Seterusnya sumbangan dari Adam Sukarmis sebesar Rp7 juta dan sumbangan dari Indra Putra sebesar Rp2 juta. Setelah itu, sumbangan dari pemuka masyarakat Pangean H Jubardi Rp1 juta dan Apisman sebesar Rp2,5 juta dan sumbangan lainnya.

Bupati berharap, supaya jalur yang dilayur ini dapat menjadi wadah pemersatu di desa. Disamping itu, silaturrahim antara pemerintah dengan masyarakat yang telah terjalin harus ditingkatkan.

Polisi Amankan Puluhan Jerigen Bahan Bakar

 
TELUK KUANTAN (RP) - Aparat kepolisian dari Polsek Kuantan Tengah berhasil mengamankan puluhan jerigen yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah, di wilayah Simpang Wisma Hasanah Teluk Kuantan, Kamis malam (20/6).

Sebanyak 26 jerigen berhasil diamankan sekitar pukul 21.00 WIB malam itu melalui operasi yang dipimpin Kanit Reskrim Polsek Kuantan Tengah, Iptu Aryansyah bersama personil polisi lainnya.

Selain berhasil mengamankan 26 jerigen minyak tanah, polisi juga berhasil menangkap dua orang yang diduga pemilik dari minyak tanah ini, masing-masing Bab (38), yang beralamatkan di Desa Pulau Aro Kecamatan Kuantan Tengah, dan Hus (35), seorang perempuan yang juga beralamatkan di Pulau Aro.

Mereka mengangkut 26 jerigen minyak tanah ini dengan menggunakan kendaraan roda empat jenis Mitsubishi Colt T120 BM 8375 KC. Semua barang bukti, termasuk tersangka tengah diamankan di Mapolsek Kuantan Tengah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

‘’Kita berhasil menangkap dua orang, masing-masing laki-laki dan perempuan, yakni Bab dan Hus. Mereka kita tangkap saat membawa minyak tanah sebanyak 26 jerigen dengan menggunakan mobil,’’ kata Kapolres Kuansing AKBP Wendry Purbyantoro SH melalui Kapolsek Kuantan Tengah, Kompol Jasamen Manurung SH MH kepada Riau Pos, Jumat (21/6).(jps)

Premium Tembus Rp12 Ribu per Liter

 
Teluk Kuantan 22 Juni 2013


Jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Jumat (21/6), harga BBM di tingkat pengecer terus melonjak tinggi, terutama jenis premium yang menembus harga Rp12 ribu per liter, terutama daerah yang memang jauh dari SPBU, seperti di wilayah eks transmigrasi.

Salah seorang warga Sungai Langsat Kecamatan Pangean, Jufri Arianto kepada Riau Pos menuturkan, bahwa harga premium di wilayahnya sangat mahal. Harga premium itu bervariasi, mulai dari harga terendah yang Rp10 ribu per liter hingga tembus Rp12 ribu per liter.

‘’Memang sangat mahal harga per liternya, dan kondisi ini sudah terjadi tiga hari ini. Tak hanya di Sungai Langsat, di wilayah eks trans seperti Sukaraja, Kuantan Sako, Giri Sako harganya juga sama,’’ katanya di Teluk Kuantan, Jumat (21/6).

Pria yang juga Pengurus SPSI di PT Citra Riau Sarana ini menjelaskan, kalau penyebab dari mahalnya harga satu liter Bensin dikarenakan adanya rencana menaikkan harga BBM oleh pemerintah. Sementara, jelang kenaikannya itu, para pedagang sudah mulai menaikkan harganya.

‘’Biasalah alasannya, premium sulit didapat, akibatnya harga menjadi naik sebelum ada kepastian kenaikan dari pemerintah,’’ katanya lagi yang mengaku kesal dengan kurang tegasnya pemerintah dalam mengumumkan kepastian kenaikan BBM ini.

Kondisinya sekarang, kata Jufri, premium sulit didapatkan di SPBU. Sementara, banyak para pedagang eceran yang diduga melakukan penimbunan. Sebab menurutnya, sangat banyak pedagang eceran itu yang mengaku kesulitan mendapatkan premium, sehingga tidak bisa lagi dijual.

‘’Bisa kita lihat, kalau sudah ada kepastian kenaikan harga BBM, saya pastikan kios dari para pedagang kembali dihiasi jerigen premium dan solar. Dan sekarang memang kita kesulitan, karena saya rasa mereka banyak yang menyimpan jerigen premiumnya,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Kopindag) H Tarmis SPd MM kepada wartawan, mengaku prihatin dengan kenaikan harga BBM di tengah masyarakat, padahal menurutnya, pemerintah belum mengumumkan harga kenaikan. Dijelaskan, bahwa saat ini, rata-rata dari kuota BBM untuk premium dan solar yang ditetapkan BPH Migas untuk wilayah Kuansing sudah tersalur rata-rata 35 persen. ‘’Hingga bulan April lalu memang rata-rata sudah tersalur sekitar 35 persen,’’ ujarnya.

Dari data BPH Migas yang mereka terima, tahun 2013 katanya, untuk Solar Kuansing mendapat jatah 26.441 kilo liter. Dari kuota itu sudah tersalur sebesar 9.036 kilo liter atau sekitar 34 persen. Sementara untuk Premium, ujarnya, kuota untuk Kuansing sebanyak 32.154 kilo liter, dan hingga bulan April lalu sudah tersalurkan sebesar 11.457 kilo liter atau sekitar 35 persen. ‘’Itu kondisi kuota dan kuota yang telah disalurkan ke masyarakat, rata-rata 35 persen hingga April lalu,’’ ujar Tarmis kembali.

Saat ini penyaluran BBM dilakukan di 5 SPBU, masing-masing SPBU Koto Baru di Singingi Hilir, SPBU Kebun Nenas, SPBU Sungai Jering dan SPBU Sitorajo di Kuantan Tengah dan SPBU Sako di Kecamatan Pangean. ‘’Di luar 5 SPBU itu, ada 2 AMPS di Desa Sungai Kuning dan Sukamaju di Singingi dan Singingi Hilir yang memenuhi kebutuhan BBM warga di daerah yang jauh dari SPBU,’’ 

FOTO Sungai Guntung, INHIL RIAU

Written By SEDI SUGANDA on Rabu, 12 Juni 2013 | 11.05.00


pulau sambu guntung inhil


indragiri hilir mempunyai prusahan terbesar inhil, PT.SAMBU GROUP diperusahaan ini bergerakdi bidang indutri makan , munuman, santan kara  minyak kelapa,DLL..perusahaan ini masih dalam kawasan sungai guntung emg sich!!!!!!!!!,,,,,,,,,, sungai guntung  dan pulau sambu tidak satu tanah, dipisahkan dgn sungai.(air) jarak sekitar 500 meter antara sambu dan guntung klu naik pompong butuh waktu 15,menit ,,,udh dlu ya,,, coba2 nulis ni,,,,,,,,,,,,,,,,ini hasil expos fto dan kapal tag butt,,



Jalan Baru Provinsi menuju Teluk Meranti Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan

Sama seperti Jalan Aspal. Jalan Tanah pun kalau dirawat tetap memberikan aksesibilitas yang kurang lebih sama dengan Jalan Aspal (dengan kecepatan lebih rendah). Di Australia, masih ada loh jalan ke pelosok pedalaman nya yang pakai Jalan Tanah, tapi semua jalan itu passable TAPI PERLU DICATAT, Australia curah hujan sangat rendah ketimbang di Riau yang dipotong Khatulistiwa. Tahukah Anda kalau Provinsi Riau adalah Provinsi dengan curah hujan rata-rata paling tinggi di Sumatra??? . Jadi siapapun KONTRAKTOR atau Pemerintah Kabupaten yang berusah membangun jalan tanpa mitigasi air yang baik, patut dipertanyakan keseriusan nya. JANGAN SELALU MENYALAHKAN tonase!!!!!! Kesalahan mendasar sudah ada sejak perencanaan jalan raya itu sendiri. Jalan Provinsi menuju Teluk Meranti Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan TM_forstcrossing2by yepaboard image hosted on flickr Jalan di Meranti ini contoh baik, karena dibangun dengan membelah BUKIT dan juga terlihat ada galian untuk drainase nya di kiri kanan jalan. [/ IMG]














Waduuuh mirip Jalan menuju Proyek PLTU 2 X 100 MW Tenayan Raya , Jalan - Jalan menuju sumur - sumur Minyak yang dibangun dan dikelola oleh PT. Chevron Pacific Indonesia juga masih banyak tanah, bahkan rata - rata malah Jalan Tanah . Tapi kondisinya memang layak siih,, persis seperti yang di gambar cuma Jalan menuju sumur - sumur Minyak itu lebih kecil lagi aja .. Kalau menurut aku yah, Jalan Tanah seperti gambar di atas jauh lebih baik dari pada Jalan Aspal namun Lobang dimana - mana , kalau jalan Tanah seperti gambar di atas kalau pakai mobil atau motor masih bisa melaju kencang meskipun akan menghasilkan debu dimana - mana Kemarin Jalan akses menuju Kuala Kampar ini sempat masuk Riaupos juga loh

Kuala Sungai Kampar "PENYALAI"

Penyalai


Pelabuhan di Teluk Dalam, Penyalai
Penyalai dalam peta
PENYALAI - Pulau Mendol atau lebih populer dengan nama Penyalai adalah sebuah pulau bertanah gambut yang terletak di kuala Sungai Kampar, mengisi sebuah teluk yang berarus deras saat air laut surut, sejajar dengan garis pantai timur pulau Sumatra bagian tengah.

Penyalai bukanlah sebuah kata filosofi, penyalai adalah nama sebuah daerah paling penting se-semenanjung Kampar, terutama sebelum Pelalawan memisahkan diri dari Kabupaten Kampar, serta sebelum Kuala Kampar beranak kecamatan baru bernama Meranti.

Penyalai adalah gerbang terluar provinsi Riau, penyalai adalah induk dari daerah pelabuhan (yang seharusnya) terpenting di Pelalawan sebelum menuju ke Kepulauan Riau.

Penyalai bukanlah cerita sejarah ketika orang-orang tua dahulu menakuti anak-anak mereka atau memotivasi mereka yang suka merantau menerjang lautan untuk merubah nasib, dengan cara mengisahkan penduduk lokal yang dipanggil Penyalai karena suka menyalai hidup-hidup penjahat, pemberontak dan kaum penjajah.

Penyalai bukanlah pulau orang-orang terbuang, sarang penyelundup, apalagi perompak. Penyalai adalah salah satu pulau akar Budaya Melayu, dimana orang-orang penyalai adalah salah satu sub Penutur Asli bahasa Melayu tinggi yang digunakan oleh orang-orang kerajaan Johor-Riau dan Riau-Lingga, cikal bakal bahasa Indonesia.

Penyalai juga berarti jalan hidup, jalan hidup orang-orang Teluk (Melayu), suku pemberani di laut maupun di darat, pelayar tangguh, pantang menyerah dan penjaga marwah tanah Melayu.

Penyalai tidak sebatas pada kampung halaman, Penyalai adalah tanah air, tumpah darah kami anak-anak Kuala Kampar, Putra Riau daratan terakhir atau anak jati Melayu Riau kepulauan bilangan pertama, karena kami Penyalai adalah antara Lautan dan Daratan. Tidak sombong di laut tak lupa daratan.



Pelabuhan di Teluk Dalam, PenyalaiPelabuhan Teluk Dalam, Penyalai

Ombak Bono di Provinsi Riau

Ombak Bono di Provinsi Riau


Saya tertarik sekali dengan wisata Ombak Bono yang berada di provinsi Riau, yang kebetulan saya di lahirkan dan tinggal di Riau, tapi saya belum pernah melihat secara langsung Ombak Bono tersebut, karena belum adanya waktu untuk kesana. 
Berikut info mengenani Ombak Bono yag bersumber dari attayaya.net



Melihat orang berselancar di pantai adalah suatu hal yang sudah biasa. Tetapi melihat orang berselancar di arus sungai adalah suatu hal yang luar biasa. Kegiatan ini adalah kegiatan berselencar dengan papan selancar, bukan arung jeram atau dayung sampan.

Kegiatan berselancar di sungai hanya ada di 4 (empat) tempat di dunia ini. Tempat yang memiliki arus gelombang yang membentuk ombak sungai yang TERBESAR dan TERPANJANG terdapat di Indonesia dan di dunia.

Lokasi tepatnya adalah di Muara Kuala Sungai Kampar - Kecamatan Kuala Kampar - Kabupaten Pelalawan - Propinsi Riau - Indonesia. Gelombang ombak sungai ini disebut Gelombang BONO atau Ombak Bono. Bono yang lebih kecil berlokasi di Muara Sungai Rokan - Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau - Indonesia.

Biasanya ombak atau gelombang hanya terjadi di tepi pantai atau laut akibat perubahan arus air. Gelombang atau ombak akibat tiupan angin dapat juga terjadi di danau yang luas. Tetapi gelombang atau ombak yang terjadi di sungai hanya ada di 4 sungai, salah satunya Sungai Kampar Riau - Indonesia ini.

BONO adalah gelombang atau ombak yang terjadi di Muara Sungai Kampar Riau Indonesia yang merupakan suatu fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang.

BONO menurut masyarakat muara Sungai Bono yang disebut penduduk sebagai kuala kampar memiliki ombak Bono yang dapat mencapai ketinggian 6-10 meter terkandung keadaan pada saat kejadian. Menurut cerita Melayu lama berjudul Sentadu Gunung Laut), setiap pendekar Melayu pesisir harus dapat menaklukkan ombak Bono untuk meningkatkan keahlian bertarung mereka.

Hal ini dapat masuk akal karena "mengendarai" Bono intinya adalah menjaga keseimbangan badan, diluar masalah mistis. Bono ini sebenarnya terdapat di dua lokasi yaitu di Muara (Kuala) Sungai Kampar dan di Muara (Kuala) Sungai Rokan.

Masyarakat setempat menyebut Bono di Kuala Kampar sebagai BONO JANTAN karena lebih besar, sedangkan Bono di Kuala Rokan sebagai BONO BETINA karena lebih kecil. Dahulu, karena masih ada sifat mistis di lokasi tersebut, maka untuk mengendarai Bono harus dengan upacara "semah" yang dilakukan pagi atau siang hari.

Upacara dipimpin oleh BOMO atau Datuk atau tetua kampung dengan maksud agar pengendara Bono selalu mendapat keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya. Selain itu ada cerita mistis (mungkin) yang berhubungan dengan gelombang Bono ini yaitu cerita tentang BANJIR DARAH DI MEMPUSUN atau MEMPUSUN BERSIMBAH DARAH dan terbentuknya Kerajaan Pelalawan 1822 Masehi.

Sekarang, masyarakat sekitar Kuala Kampar menganggap Bono sebagai "sahabat alam". Penduduk yang berani akan "mengendarai" Bono dengan sampan mereka tidak dengan menggunakan papan selancar pada umumnya. Mengendarai sampan di atas ombak Bono menjadi suatu kegiatan ketangkasan. Tetapi kegiatan ini memiliki resiko tinggi karena ketika salah mengendarai sampan, maka sampan akan dapat dihempas oleh ombak Bono, tak jarang yang sampannya hancur berkeping-keping. 

foto Ombak Bono sumber google







GELOMBANG BONO OMBAK TUJUH HANTU

Menurut cerita masyarakat Melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar. Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah seperti yang telah disebutkan di atas.

Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai. Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu.

Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang.

Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono. Tujuh Hantu adalah 7 ombak Bono dengan formasi 1 di depan dan diikuti dengan 6 gelombang di belakangnya. Karena 1 ombak terbesar telah dihancurkan Belanda sehingga ombak Bono besar hanya tersisa 6 ombak dengan formasi hampir sejajar memasuki Kuala Kampar. Mengenai kapal Belanda dan orang-orangnya tidak pernah diketemukan sampai sekarang.

CARA MENUJU LOKASI OMBAK BONO

Desa Teluk Meranti, Kuala Kampar. Cara menuju lokasi ombak Bono umumnya dilakukan dari Kota Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci (ibukota Kabupaten Pelalawan) dan menuju Desa Teluk Meranti. Perjalanan dilakukan dengan menggunakan transportasi darat (mobil, bus, motor).

Lama perjalanan memakan waktu antara 5 s/d 6 jam tergantung kondisi jalan dan kepadatan arus lalu lintas. Perjalanan antara Pekanbaru ke Pangkalan Kerinci adalah melalui Jalan Lintas Timur Sumatera sekitar 1-2 jam. Dari Pangkalan Kerinci menuju Simpang Bunut sekitar 30 menit dan akan memasuki Jalan Lintas Bono menuju Desa Teluk Meranti yang memakan waktu sekitar 4-5 jam.

Lewat transportasi air dapat dilalui melalui Pelabuhan Pangkalan Kerinci yang berada di bawah Jembatan Pangkalan Kerinci. Dari pelabuhan tersebut, dapat dilanjutkan perjalanan dengan menaiki speedboat menuju Pelabuhan Pulau Muda dengan waktu tempuh 4,5 jam.

Dapat juga menaiki kapal yang menuju Tanjung Batu yang berangkat jam 11 setiap hari dan turun di Pelabuhan Desa Teluk Meranti. Penginapan biasanya masih di rumah masyarakat karena untuk melihat ombak Bono harus menyewa speed boat kecil menuju Kuala Kampar. Ombak Bono tidak begitu terlihat bagus di Desa Teluk Meranti. Penduduk setempat dapat menunjukkan lokasi ombak Bono terbaik, terbesar dan terpanjang.

video


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kuansing_Terkini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger