Home » , , » Penangkapan Para pencari Emas SEDOT Mesin Dompeng

Penangkapan Para pencari Emas SEDOT Mesin Dompeng

Written By SEDI SUGANDA on Rabu, 24 April 2013 | 11.06.00

RCW Minta Kapolri Ganti Kapolda dan Kapolres Kuansing
TELUK KUANTAN-Direktur Eksekutif Riau Coruption Watch, Mayandri Suzarman minta Kapolri mencopot jabatan Kapolda Riau dan Kapolres Kuansing, karena dinilai tidak mampu menuntaskan pelaku dan pemilik usaha penambangan emas tanpa izin yang semakin hari makin marak di Kuansing.

Akibatnya, sungai mengalami kerusakan lingkungan dan tercemar akibat ulah pelaku PETI. Di Kabupaten Kuansing, ada dua sungai terbesar yakni Sungai Kuantan atau yang lazim disebut Sungai Indragiri dan Sungai Singingi yang kondisinya sekarang memprihatinkan. Karena airnya sudah hampir tidak bisa digunakan akibat tercemar limbah penambangan ilegal. "Kalau tak mampu mengatasi persoalan PETI, kita minta Kapori mencopot Kapolda Riau dan Kapolres Kuansing," kata Mayandri Suzarman, Minggu (14/10).  

Bahkan, menurut Mayandri, aktivitas PETI sudah dilakukan di dekat Kantor Polsek Hulu Kuantan dan sudah berlangsung lama. Meski sudah lama, tapi Kepolisian tekesan tutup mata. Walau Kepolisian mengklaim telah bekerja maksimal dengan menangkap mesin dan pelaku, namun pemilik kapal masih terlihat bergentayangan dan tidak terkena imbas penegakan hukum. Akibatnya, hanya para pekerja yang menjadi sasaran tangkap. 

Penertiban PETI sejauh ini juga kurang mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah. Kata Mayandri, maraknya aktivitas PETI diduga kuat dibekingi oknum aparat penegak hukum. RCW menilai, di usia Kabupaten Kuansing yang ke-13 ini, diakuinya Kuansing mengalami kemajuan dalam pembangunan di segala bidang kecuali dalam bidang lingkungan. Hal ini ditandai dengan masih maraknya aktivitas PETI. 

Masyarakat yang tinggal di tepian Sungai Kuantan menderita akibat tercemarnya air sungai. Warga yang biasa menggantungkan hidup dari Sungai Kuantan terancam akan kehilangan mata pencarian sehingga program pemerintah dalam memberantas kemiskinan tentu tidak akan tercapai. Lemahnya kontrol pemerintah dan aparat penegakan hukum terhadap aktivitas PETI ini mengakibatkan semakin banyaknya warga beralih dari petani karet menjadi penambang emas. 

Sementara itu, Kapolres Kuansing, AKBP Wendry Purbyantoro melalui Kasubag Humas, AKP Azhari mengatakan, untuk menuntaskan masalah PETI harus bersama-sama, mulai dari pemerintah, masyarakat dan semua elemen termasuk kepolisian. Menurutnya, maraknya aktivitas saat ini karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Menyikapi masalah ini, pihaknya juga berharap pemerintah juga tanggap, jadi tidak hanya pihak kepolisian saja namun semua elemen harus mampu membantu menuntaskan masalah PETI ini. "Kalau polisi sifatnya penegakan hukum, jadi harus ada kebersamaan untuk menuntaskan masalah ini," katanya.
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

25 April 2013 pukul 10.24

BASATU NAGORI MAJU..

"Basatu Kito Teguh Bacorai Kito Runth""!!

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kuansing_Terkini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger