
Dikatakannya, penyebab utama tingginya angka penderita kanker serviks itu disebabkan kasus perselingkuhan, disamping kasus poligami dan poliandri. Menurutnya, dari riset yang sudah dilakukan dua diantara tiga laki-laki berselingkuh. Sementara dua dari lima wanita juga berselingkuh.
“Penyebab selingkuh itu karena komunikasi yang tak jalan, seks yang tak terpuaskan, tak punya anak dan lainnya. Makanya segera perbaiki komunikasi. Bagi yang seksnya bermasalah, segera datangi klinik,” tegas dr Boyke lagi.
Sementara itu, Ketua IBI Ranting BPS Duri, Ema Sasyuryani mengatakan seminar dalam rangka menyambut HUT ke-61 IBI, dilatarbelakangi oleh keprihatinan dan kepedulian terhadap bahaya kanker serviks yang hingga kini masih menjadi ancaman serius bagi kaum ibu di negeri ini. “Sebagai bidan, selama ini kita banyak berhubungan dengan kalangan ibu. Kebanyakan dari pengidap kanker serviks baru diketahui setelah stadium IV. Padahal kanker ini adalah pembunuh kaum ibu nomor satu setelah kanker payudara. Makanya kita terpanggil untuk menggelar seminar ilmiah ini,” ucap Ema.
Selain menghadirkan dr Boyke, pihaknya juga menghadirkan Dr Arif Tribiono SpOG yang membahas Contraceptive up date khususnya IUD, serta Muhammad Irfan dan Dr Yudi Rinato yang membincang kesehatan sebagai lifestyle. Dikatakan, lewat seminar ini, para pengurus IBI Ranting BPS setempat berharap pengetahuan kaum ibu tentang kanker serviks serta upaya-upaya penanganan dan pencegahannya akan semakin bertambah. Disebut Ema, selain kiprah petugas kesehatan, peran anggota keluarga terutama para suami dalam ikut membantu kaum ibu dalam mendeteksi dan mencegah penyakit cukup berbahaya ini sangatlah diperlukan. “Harapan kita, jumlah kematian kaum ibu akibat kanker serviks di masa datang bisa bisa ditekan,
Posting Komentar