Home » , » Banjir Bandang Hantam Kuansing-Inhu

Banjir Bandang Hantam Kuansing-Inhu

Written By SEDI SUGANDA on Rabu, 24 April 2013 | 12.10.00

Banjir Bandang Hantam Kuansing-Inhu
HUJAN lebat yang turun sejak Kamis (14/3) malam hingga Jumat (15/3) dinihari, mengakibatkan banjir bandang di dua kabupaten bertetangga, Kuantan Singingi (Kuansing) dan Indragiri Hulu (Inhu). Belum ada laporan korban jiwa, namun banjir merendam 120 rumah dan sempat memutus jalan lintas Kuansing (Riau) - Kiliranjao (Sumatera Barat).

Di Kuansing, banjir bandang tersebut merendam Kelurahan Muara Lembu, Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi, Kuansing. Banjir berlangsung lebih kurang enam jam sehingga juga melumpuhkan jalan nasional di perbatasan Desa Logas dengan Kelurahan Muara Lembu, sejak pukul 05.00 WIB hingga 09.00 WIB. Sementara banjir bandang di Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Inhu dan sekitarnya membuat nyaris membuat rubuh jembatan di atas Sungai Sisirih di Desa Usul. 

Banjir yang menjadikan putusnya jalan lintas provinsi di Kuansing itu ketinggiannya mencapai 1 meter. Akibatnya, kendaraan dari berbagai jenis yang akan melintas terpaksa berhenti menunggu air surut. Kendaraan roda empat atau lebih baru bisa melintas sekitar pukul 09.30 WIB. Namun kondisi itu belum aman bagi kendaraan roda dua.

‘’Masih tinggi bang, mobil bisa lewat, tapi sepeda motor masih sulit, tapi kalau berani lewat juga,’’ kata salah seorang pengendara yang tersangkut di ruas jalan itu.

Datangnya banjir bandang secara tiba-tiba ini tidak disangka warga. Beruntung arus air tidak begitu deras sehingga hanya merendam rumah, tidak sampai menghanyutkan.

Zulfitri (39), warga yang rumahnya terendam setinggi dua meter menyebutkan, baru pertama kali terjadi banjir yang sebesar ini terjadi di Singingi. Ini akibat air dari Sungai Lembu dari arah desa Logas ini meluap.

Ayah dua anak ini menuturkan, puncak banjir bandang ini terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu rumahnya yang berada di dekat Sungai Lembu kemasukan air hingga lebih kurang 2 meter. Akibatnya, ia tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya. ‘’TV dan peralatan lainnya terendam banjir sekaligus. Apalagi yang mau kita selamatkan, semuanya sudah terendam,’’ ujarnya.

Ia menceritakan, banjir kali ini datang dengan mengeluarkan suara yang keras. Saat itu, ia sedang tidur bersama anak dan istrinya yang tengah hamil tua. Air masuk begitu cepat dan saat itu dirinya hanya berusaha untuk menyelamatkan istrinya dan kedua anaknya ke tempat yang lebih aman. Pada saat berusaha menyelamatkan orang-orang yang disayanginya itu, ia harus dihadapi dengan jalan lintas provinsi yang juga terendam setinggi 1 meter. Sehingga ia memilih menyelamatkan anak dan istrinya ke salah satu rumah makan yang tidak jauh dari rumahnya.

‘’Tak ada selamatkan apa-apa. Dan yang terpenting, bagaimana anak dan istri selamat. Ya, lebih kurang 2 jamlah air setinggi rata-rata 1 meter menggenangi jalan hingga membuat kendaraan tertahan, dari pukul 05.00 pagi,’’ ujarnya.

Zulfitri mengaku, hanya pakaian di badan yang bisa ia bawa bersama anak dan istrinya itu. Kini, semua pakaian dan peralatan lainnya sudah basah dan tidak tidak tahu bagaimana bentuk isi yang ada di dalam rumahnya. ‘’Sekarang air memang sudah mulai surut, tapi masih tinggi,’’ katanya.

Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Kopindag) Kuansing H Tarmis SPd MH yang tinggal di Kebun Lado dan setiap pagi melintas di jalan ini menuju Teluk Kuantan mengaku sempat tertahan selama dua jam.

‘’Tak bisa lewat, banjir sangat tinggi yang menggenang di jalan nasional di Muara Lembu. Mobil seperti Kijang Innova, sedan, Avanza tak bisa lewat, baru bisa lewat hampir pukul 09.00. Ini baru pertama kali banjir terjadi di sini,’’ kata Tarmis yang menghubungi Riau Pos, kemarin.
Camat Singingi, Zulkaneri SSos MSi yang dihubungi Riau Pos juga mengaku terkejut. Ia tidak mengira banjir akan terjadi cukup besar. Ia menduga banjir ini akibat rusaknya lingkungan. ‘’Inilah akibatnya kalau lingkungan sudah rusak,’’ katanya.

Informasi yang diterima Riau Pos, banjir ini melanda dua desa dan merendam sekitar 120 rumah. 65 rumah di Kelurahan Muara Lembu dan 55 unit rumah di Kebun Lado. Saat ini, warga yang menjadi korban banjir ini sudah disalurkan bantuan berupa mie instan, sarden dan susu. Hingga pukul 15.00 WIB, banjir sudah surut namun air sungai masih meluap, tapi tidak lagi merendam rumah warga. 

‘’Bantuan yang disalurkan terdiri dari 55 kotak mie instan untuk Desa Kebun Lado dan 65 kotak mie instan untuk warga kelurahan Muara Lembu, ditambah 4 kotak Sarden,’’ ujar Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kuansing, Nopriman ST MT.

Sebelumnya, hujan mengakibatkan meluapnya Sungai Ili di Desa Koto Inuman namun tidak sampia merendam rumah warga.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kuansing_Terkini - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger