Home »
Demonstrasi
,
Kerusuhan
,
Mata pencarian
» Oknum Aparat Ikut "Bermain", PETI Sulit Dihentikan
Oknum Aparat Ikut "Bermain", PETI Sulit Dihentikan
Written By SEDI SUGANDA on Rabu, 24 April 2013 | 11.12.00
TELUK KUANTAN - Aktifitas penambangan emas tanpa izin atau PETI di wilayah Kuantan Singingi sulit dihentikan selagi masih ada saja oknum aparat dan oknum kepala desa yang ikut 'bermain' atau membeking aktifitas yang merusak lingkungan tersebut.
Demikian ditegaskan tokoh muda Kuansing, Suhendi SH saat berbincang dengan wartawan di Teluk Kuantan kemaren. Dikatakannya, kegiatan penambangan emas secara ilegal ini sudah dilakukan oleh oknum selama puluhan tahun lalu hingga sekarang. Kegiatan ini semakin hari semakin bertambah banyak.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kuansing yang bekerjasama dengan institusi penegak hukum. "Sayangnya upaya tersebut terkesan sia-sia belaka. Bahkan untuk melakukan operasi penertibannya sudah mengeluarkan uang daerah ratusan juta. Namun aktifitas penambangan terus berlangsung," ungkap Suhendi.
Dikatakannya, saat ini yang lebih dasyat lagi adalah disinyalir ikut 'bermainnya' beberapa oknum TNI, tepatnya di daerah Kenegerian kopah. Di tempat tersebut telah terjadi aksi perebutan penguasaan pembekingan PETI dengan pihak oknum lainnya guna menguasai hasil pengamanan dari pihak penambang ilegal.
"Sementara itu ada juga disinyalir beberapa Kepala desa yang juga andil bermain melindungi dan meminta uang tip pengamanan kepada pihak Penambang Ilegal. Kalau begini kondisinya yang terjadi mustahil penambangan Ilegal ini bisa dihapuskan mala akan semakin meraja lela".
Menurutnya lagi, oleh karena adanya beberapa oknum yang membeking perbuatan penambangan ilegal tersebut maka, oknum penambang yang dulunya agak merasa takut takut sekarang sudah semakin berani.
Berdasarkan hasil penelusuran wartawan di lokasi tambang ternyata, hampir setiap para penambang membayar uang pengamanan kepada oknum aparat. Dan apabila ada razia, maka mereka disuruh menghindar dari lokasi terlebih dahulu oleh pembeking tersebut.
Setelah selesai razia maka mereka diperbolehkan kembali. Kondisi ini terlihat seperti kucing kucingan dan jika ada beberapa oknum penambang yang tertangkap itu hanya sebagai yang dikorbankan sebagai upaya untuk menutup dan terkesan melakukan tindakan tegas terhadap oknum penambang.
Dari Pantauan wartawan di Kenegerian Kopah tepatnya di Sungai Sipaku, terlihat hamparan pasir putih terlihat menggunung di sepanjang sungai. Mesin- mesin penghisap pasir terlihat berjejeran di sepanjang sungai. Begitujuga para oknum penambang terlihat banyak berada disekitar sungai itu.
Label:
Demonstrasi,
Kerusuhan,
Mata pencarian
Posting Komentar