TALUK KUANTAN-Maraknya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin atau PETI di hulu Sungai Sinambek, Muaro Sentajo, Kabupaten Kuantan Singingi membuat sejumlah petani ikan kolam di Desa Sawah, Kecamatan Kuantan Tengah gulung tikar. Penyebabnya, air sungai yang menjadi sumber air petani kolam sekarang tercemar limbah penambang.
Menurut Ison, salah seorang warga Desa Sawah, Minggu (21/10), saat ini petani kolam ikan banyak yang tidak bisa lagi menjalankan usahanya. "Bisa dilihat sekarang, banyak kolam di sini yang kosong karena tidak lagi diisi pemiliknya. Sebab sumber air yang diambil dari saluran irigasi sudah keruh dan tercemar akibat maraknya aktivitas PETI di Sungai Sinambek," katanya.
Padahal, kata Ison, sebelum aktivitas PETI marak, hampir 50 persen warga Sawah mempunyai usaha sampingan dengan mengelola kolam untuk membantu perekonomian mereka. Sebelum adanya aktivitas PETI, air irigasi dapat digunakan untuk mandi. "Kalau dulu air ini bisa untuk mandi bahkan untuk wudhuk, kalau sekarang untuk cuci kaki saja kita sudah malas," tukasnya.
Hal senada juga disampaikan Pendi, yang mengaku memiliki beberapa petak kolam di areal itu. Menurutnya saat ini sebagian dari mereka yang masih bertahan terpaksa harus membuat sumur di sekitar kolam untuk dijadikan sumber air. "Sejak maraknya PETI beberapa bulan terakhir ini, saya tidak lagi mengambil air dari irigasi untuk kolam, karena airnya sudah sangat keruh, jadi terpaksa saya harus membuat sumur di sekitar kolam untuk dijadikan sumber air," ungkapnya.
Keduanya berharap, aparat kepolisian dan Pemkab Kuansing segera melakukan penertiban terhadap kegiatan PETI secara maksimal dan tidak setengah hati. "Apalagi lokasi penambangan tersebut dilakukan tidak jauh dari kediaman bupati. Masa bupati tidak bisa perintahkan dinas terkait untuk melakukan penertiban," tukasnya.
+ komentar + 1 komentar
semoga PETI dapat di tertipkan sehingga sumber air yg sehat dan bersih kembali dapat di gunakan oleh masyarakat yg menggantungkan hidupnya pada sumber air......
Posting Komentar