POHON KARET
Setelah sempat bertahan dengan harga Rp 16 ribu hingga Rp 17 ribu per kilogram selama tiga pekan terakhir, sekarang harga karet di Kuantan Singingi (Kuansing) kembali turun mencapai Rp 14.500 per kilogram.
“Tiga hari yang lalu, saya menjual karet dengan harga sebesar Rp 14.500 per kilogram. Beberapa pekan lalu, harga mencapai Rp 17 ribu per kilogram, paling rendah sekitar Rp 16 ribu per kilogram,” ujar Syaiful (31) salah seorang petani karet asal Desa Kampung Medan, Kuantan Hilir, Sabtu (25/6/2011).
Berbeda dengan Syaiful, Asman petani karet asal Desa Perhentian Luas, Kecamatan Logas Tanah Darat mengakui harga karetnya memang terjual murah dari harga sebelumnya. Dimana, sebelumnya harganya mencapai Rp 16 ribu per kilogram, sekarang, mencapai Rp 15 ribu per kilogram.
“Benar, harga karet kami turun, sebelumnya harga karet kami mencapai Rp 16 ribu per kilogram. Nah, sekarang harganya turun mencapai Rp 15 ribu per kilonya,” ujar Asman seperti dilansir Riau Pos, Senin (27/6/2011).
Kardius salah seorang petani karet asal Desa Pasarbaru, Kecamatan Pangean kepada Riau Pos menuturkan, harga karetnya masih bertahan dengan harga sekitar Rp 17 ribu per kilogram.
Ia heran, kenapa harga karet di Kuansing ini harganya jauh berbeda. Diakui Kardius, bahwa ia menjual karet pada saat hari pasar. Sehingga, harganya terasa lebih mahal dari hari-hari biasa.
“Saya masih bersyukur, karet saya masih terjual dengan harga Rp 17 ribu perkilogram, masih sama dengan harga sebelumnya. Saya pun heran, kenapa harga karet kami bervariasi. Tapi memang saya menjualnya setiap hari pasar, karena harga lebih mahal dari hari biasa,” ujar Kardius.
Kemudian, ketika dikonfirmasikan ini ke Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kuansing, Wariman melalui Kabid Pembinaan dan Pengawasan Usaha, Pramudio Nandar, Minggu (26/6/2011) mengatakan, supaya petani ini mendapatkan harga yang lebih baik.
Disbun Kuansing menyarankan supaya membentuk forum kelompok tani. Sehingga, pihaknya bisa membantu kelompok tersebut agar bisa menjual karetnya secara langsung ke perusahaan.
“Saya menyarankan agar petani karet kita mendapatkan harga karet yang lebih baik supaya membentuk forum kelompok tani. Sehingga kita bisa membina dan membantunya supaya bisa langsung menjual karetnya ke perusahaan,” ujarnya.
Pihaknya juga mengakui, naik dan turunnya harga ini tidak terlepas dari gejolak pasar dunia yang setiap saat bisa berubah. Oleh karenanya, petani juga diharapkan memaklumi kondisi, dan Nandar menegaskan, tidak ada intervensi pemerintah dalam menetapkan harga ini.
Posting Komentar