Logas terletak antara Pekanbaru dan Teluk Kuantan, sekitar 40 km dari Teluk Kuantan menuju Pekanbaru atau berada di kawasan Muara Lembu. Sebagian besar masyarakat di daerah Logas juga bekerja sebagai penambang emas tradisional.
Nama logas tidak hanya dikenal sebagai tambang emas, tetapi juga terkenal dengan kerja paksa selama masa penjajahan Jepang. Logas yang penuh dengan batu batu dataran rendah yang menyimpan potensi emasnya.
Di antara bukit-bukit batu, Batang Singingi aliran sungai mengalir dengan jelas air yang memberikan tambahan nilai panorama alam yang indah.
Di Logas terdapat bekas rel kereta api dan lokomotif dengan kondisi rusak di hutan yang merupakan peninggalan zaman penjajahan Jepang dan Belanda.
Tempat ini juga jadi obyek wisata sejarah terkenal dan banyak wisatawan mancanegara yang telah mengunjunginya, terutama para wisatawan yang berasal dari Belanda dan Jepang dengan motivasi untuk bernostalgia.
Selain jadi area kerja paksa semasa zaman penjajahan Jepang, Logas juga jadi daerah untuk menampung tawanan-tawanan serdadu Jepang yang pernah menjajah Indonesia.
Tambang Emas Logas awalnya didirikan waktu zaman penjajahan Belanda. Tapi pada masa penjajahan Jepang perusahaan tambang itu diambil alih oleh Jepang hingga Indonesia merdeka tahun 1945.
Sampai sekarang masyarakat setempat masih melakukan penambangan emas secara tradisional. Dan ini menjadi kejadian unik yang membuat wisatawan penasaran untuk melihat proses pendulangan emas oleh masyarakat setempat.
Berkat keunikannya itulah, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi menjadikan Logas salah satu kawasan wisata unggulan dimana terdapat beberapa situs sejarah peninggalan zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Selain itu proses pendulangan emas secara tradisonal oleh masyarakat setempat juga jadi hal unik di Logas yang membuat wisatawan sangat tertarik berkunjung ke Kuansing.
Posting Komentar